Inter Milan mendapatkan pujian dari mantan pelatih rival mereka yakni Arrigo Sacchi. Seperti diketahui, Sacchi merupakan pelatih legendaris dari rival sekota Inter yakni AC Milan. Sacchi menilai bahwa Inter saat ini telah bangkit sejak kedatangan Antonio Conte awal musim ini setelah beberapa musim sebelumnya harus terpuruk.
Salah satu hal yang mendasari penilaian dari Sacchi itu datang ketika Inter berhasil meraup tiga angka penuh kala menghajar Genoa di pertandingan terakhir Liga Italia tahun ini dengan skor 4-0 di Giuseppe Meazza. La Beneamata sukses meraih kemenangan mudah atas Genoa meski harus tampil tanpa dua pemain andalan mereka yakni Lautaro Martinez serta Marcelo Brozovic yang menjalani skorsing.
Conte kembali menerapkan formasi andalannya di pertandingan itu yakni 3-5-2. Meski formasi ini sudah terbiasa diterapkan oleh Conte, namun saat melawan Genoa ada hal yang berbeda dari gaya permainan yang diterapkan oleh para pemain Inter. Sacchi melihat permainan Inter lebih agresif saat itu dengan lebih banyak melakukan umpan-umpan pendek serta melakukan pressing ketat setiap mereka kehilangan bola.
Formasi itu menuntut kerja keras dari dua sayap Inter yang dihuni oleh Antonio Candreva serta Cristiano Biraghi, namun kedua pemain itu nyatanya berhasil tampil sangat apik dalam menjalan tugas mereka. Setiap umpan yang dilepaskan oleh kedua pemain itu kepada Romelu Lukaku atau Sebastiano Esposito selalu menghadirkan ancaman ke gawang Genoa.
“Meski beberapa pemain kunci berhalangan tampil, namun Inter mampu meraih kemenangan dengan sangat nyaman dari Genoa. Inter benar-benar tampil sangat impresif akhir pekan lalu. Mereka mengalami kemajuan yang sangat nyata saat ini. Mereka bermain dengan formasi seperti biasa yakni 3-5-2, namun kali ini menerapkan gaya permainan yang jauh lebih menyerang. Ketiga bek Inter tampil sangat solid. Akan tetapi, pujian layak diberikan kepada Candreva dan Biraghi yang tampil sangat bagus di sektor sayap,” puji Sacchi.
“Saat melancarkan serangan, Inter memberikan kecepatan serta berupaya untuk terus mengalirkan bola ke depan. Mereka lebih banyak menekan dengan melakukan umpan-umpan pendek daripada melepaskan umpan-umpan panjang. Mereka memberikan jarak yang lebih pendek antar pemain dan bisa mengandalkan kekuatan yang dimiliki oleh penyerang tangguh mereka yakni Romelu Lukaku. Perkembangan yang benar-benar terlihat dari Inter adalah bagaimana mereka melancarkan tekanan yang membuat para pemain Genoa seperti kebingunan untuk menghentikan mereka,” tutupnya.