Leicester City Bukan Kuda Hitam Lagi di Liga Inggris

Leicester City bukan lagi tim label kuda hitam di Liga Premier. Jika mereka dapat tampil konsisten, bukan tidak mungkin untuk menjadi kandidat untuk juara!
Pelaporan dari BBC, Leicester City terbaru dapat mengalahkan Manchester City di Community Shield di Wembley Stadium pada Sabtu (7/8/2021) malam. Thoe Fouch menang 1-0 melalui gol dari titik penalti yang dicetak oleh Kelechi Iheanacho di menit terakhir.

Leicester mampu memenangkan trofi lagi, yang sebelumnya bisa mengalahkan Chelsea 1-0 di final Piala FA.

Rupanya, manajer tangan yang dingin Brendan Rodgers khawatir. Hati-hati, Leicester dapat ‘meledak’ di Musim Liga Inggris 2021/2022!

BBC bahkan menyebutkan, jika Leicester City telah menjadi tim elit di Liga Premier. Leicester dapat merusak dominasi enam besar dan beberapa musim terakhir terus menembus posisi teratas.

Semuanya dimulai oleh almarhum Vichai Srivaddhanaprabha yang merombak Leicester pada 2010. Jutawan ini dari Thailand merobohkan Leicester perlahan-lahan dari meningkatkan fasilitas pelatihan, meningkatkan sturktur tim akademi, untuk melakukan bisnis pemain yang benar.

Akibatnya, Leicester City dapat menjadi juara Liga Inggris 2016. Nama-nama besar yang mereka kenal seperti N’Golo Kante, Harry Maguire, Ben Chilwell, ke Riyad Mahrez.

Keempat pemain menjadi target Giants Liga Premier, Chelsea, Manchester United, dan Manchester City. Leicester menjualnya dengan harga mahal yang kemudian menggunakan manfaatnya untuk memoles atau membeli pemain muda potensial.

Beberapa pemain muda potensial sekarang Harvey Barnes, James Maddison, Wesley Fofana, Luke Thomas, Hamza Choudhury, Yoori Tielemans, Wilfred Ndidi, dan Kelechi IHAANCHO.

Jangan lupa pemain seniornya yang menjadi diferensiasi di lapangan seperti Jamie Vardy, Casper Schmeichel, dan Jonny Evans.

Pemain muda Kota Leicester berada di atas api tinggi untuk melanjutkan kisah sukses untuk memenangkan trofi (hanya Fofana yang harus melewatkan waktu yang lama karena cedera dalam pertandingan pra-musim).

Brendan Rodgers juga perlahan membuktikan bahwa dia adalah manajer puncak. Sudah dua trofi disajikan sejauh ini, tentu saja Rodgers ingin membungkam para kritikus dengan terus memenangkan trofi itu lagi.

Leicester City bukan kuda hitam di liga Inggris. Rubah siap menerkam tim besar untuk bersaing dengan klasemen.