Kisah Hidup Seorang Penjual Kecepe

Ahmad adalah seorang penjual kecepe di Binjai, Sumatera utara. Ahmad lahir pada tanggal 8 April 1993. Pada saat umur 20 tahun, Ahmad ingin mempunyai Toko Grosir Kecepe di Binjai. Pada saat itu ia melihat banyak sekali orang yang hobi memasak menggunakan kecepe. Ia pun mencoba membuat kecepe tersebut dan membagikan nya kepada tetangga sebelah rumahnya. Ternyata dari hasil kecepe yang dia bagikan kepada tetangga sebelah rumah, mereka pun merasa bahagia dan ingin memasaknya langsung. Setelah mereka memasak nya ternyata kecepe buatan Ahmad sangat enak dan wangi. setelah Ahmad tau buatan kecepenya yang sangat enak dia pun mmembuatnya lagi dan mencoba menjualnya di kampung tersebut. Tenyata usaha menjual kecepe nya berjalan lancar hingga sampai ke kota kota Medan.Setelah dia tau bahwa kecepenya sudah terkenal sampai kota Medan, dia pun mencoba menjualnya ke kota Medan. Dan ternyata usaha dia menjual kecepe di kota Medan sangat ramai pembeli dan peminatnya. Dia pun terus menerus menjual kecepe buatan dia di kota Medan.

Ketika ada turis asing yang sedang datang jalan jalan ke kota medan, turis tersebut melihat Ahmad sedang menjual keceper tersebut di depan swalayan yang bernama Fresh Market. Dan turis tersebut pun melihat Ahmad yang sedang sangat bersemangat menjual kecepe tersebut, si turis pun mulai penasaran apa yang di jual Ahmad di depan swalayan tersebut. Turis pun dengan rasa penasaran melihat a[a yang di jual Ahmad, si turis pun bertanya ” apa yang kamu jual mas?” . Ahmad pun menjawabnya ” ini adalah kecepe mbak”. Si turis pun bertanya “bagaimana cara makan ya mas?”, Ahmad pun menjawabnya ” ini di makan dengan cara di masak ke sayur sayuran mbak”. Si turis pun mencobanya membelinya sebanyak 500 Gram. Ahmad pun dengan senang hati menimbang kecepenya yang sangat enak tersebut. Ini mbak kecepenya, si turis bertanya kepada Ahmad “berapa ya mas?”, Ahmad pun menjawabnya “hanya 50.000 rupiah mbak”. Turis pun membayarnya. Ahmad pun sangat senang ada yang membeli kecepenya. Ketika turis membawak pulang ke tempat tinggal turis tersebut yaitu villa. Sampai di villa, turis tersebut si turis pun langsung memasak kecepe tersebut. Ternyata kecepe tersebut sangat enak dan wangi. Tiba esok hari, si turis pun kembali ke tempat Ahmad jualan dan memboronng kecepe yang Ahmad jual untuk membawak kembali ke kota asal mereka yaitu Singapore. Tiba di singapore turis pun mencoba menjualanya kembali kepada masyarakat di Singapore. Di singapore kecepe tersebut pun menjadi terkenal. Si turis pun menyiarkannya ke berita siaran televisi.

Ketika ahmad pun melihat televisi ternyata ada, turis yang kemarin beli kecepenya tersebut menyiarkan nya di televisi. Dab si turis pun kembali ke Indonesia dan kembali ke tempat Lapak Ahmad. Dan turis pun memborong kecepe Ahmad, turis pun meminta no telepon Ahmad untuk menghubungi Ahmad dari Singapore. Ketika ahmad sedang ngopi di warung, tiba tiba turis tersebut menghubungi Ahmad. Dan turis tersebut memberi tahu Ahmad, bahwa kecepenya terkenal di Singapore. Si turis pun mau membeli kecepe Ahmad dan memngitimkan nya ke Singapore. Si Ahmad pun mengirimnya ke Singapore dengan jumlah yang banyak.

Dari situlah Ahmad terkenal menjadi penjual kecepe di kota medan dan di negara asing. Ahmad sudah mengekspor kecepenya sampai beberapa negara seperti Singapore, Malaysia, dan China.