Hakim Bao Menggugat Raja Neraka

Dalam kehidupan ini banyak sekali yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
terkadang yang diharapkan tidak sesuai dengan kemauan atau keinginan kita
Sering orang berpikiran bahwa tuhan itu tidak adil terhadap umatnya
Banyak orang yang merasa heran melihat nasib malang yang menimpa seseorang yang dalam kehidupan nya ia selalu berbuat kebaikan.Padahal dia selalu berbuat kebaikan akan tetapi hidupnya sealu menderita kemalangan.
Mungkin pula dalam hati anda juga akan berpikir kalau tuhan tidak bertindak adil atau anda juga berpikiran sama bahwa tuhan tidaklah bertindak adil dalam hidup anda?

Ada sebuah kisah cerita dongeng Tiongkok untuk menjawab keraguan anda tersebut
Ceritanya dikutip dari sebuah bacaan sekolah Minghui
Pada Zaman dinasti Song saat Pao Kong alias Bao Zheng menjabat sebagai Xiang yaitu seorang hakim agung di zaman tiongkok kuno.
di sebuah desa cina daratan hidup seorang anak yatim piatu yang berumur sekityar sepuluh tahun,anak tersebut sangat menderits sekali hidup nya,ia mempunyai cacat fisik pada bagian kaki nya,seahri hari nya ia hidup menderita dan hanya mengandalkan bantuan tetangganya dan warga di desa nya atau mengemis agar ia dapat menyambung hidup.

di dekat perbatasan desa tersebut ada sebuah sungai yang menjadi penghubung dengan desa lain nya.Warga maupun pendatang harus berbasahan melewati sungai tersebut karena belum ada transportasi sungai pada saat itu
Setiap kali air di sungai tersebut meluap maka orang orang tidak bisa melewatinya

Anak cacat itu dengan tekun mengangkat batu besar dan menatanya di sungai tersebut dan orang orang pun mulai memperhatikan nya.Ketika ia ditanya mengapa ia mengangkat batu batu tersebut dan ia pun menjawab kalau ia ingin membangun sebuah jembatan agar warga bisa melaluinya.Banyak orang yang menganggapnya berkhayal,akan tetapi lambaut laun dari tahun ke tahun bebatuan menumpuk bagaikan bukit.warga desa pun menjadi terharu dengan tidakan anak cacat tersebut dan mulai mengikuti anak cacat itu mengangkat batu batu ditumpukan di sungai

Belum sampai pembangunan jembatan itu selesai ,saat membelah sebuah batu besar pecahan batu tersebut mengenai mata anak cacat tersebut sehingga ia menjadi buta.warga desa menyayangkan kejadian tersebut dan megatakan bahwa tuhan tidaklah adil.Anak yang begitu patut dikasihani dan telah berkorban utnuk warga malah mendapatkan kecelakaan yang menyebabkan ia buta

akhirnya jembatan pun selesai dibangun dan semua warga pun merayakan kegembiraan tersebut dan anak cacat itu juga ikut merayakan nya walau tidak bisa melihat ia tetap tersenyum bahagia.Diluar dugaan mendadak hujan deras petir menyambar anak tersebut sehingga ia terkapar dan meninggal dunia.Semua warga tersentak kaget dan bersedih atas kejadian tersebut dan mengatakan bahwa tuhan tidaklah adil.

Saat itulah hakim Bao sedang dalam perjalanan melewati desa tersebut dan warga pun menghadang nya dan memohon keadilan untuk anak cacat itu.Mengapa orang baik tidak memperoleh imbalan yang baik?
hakim Pao mengayun kuas dan munulis 6 aksara”mana boleh berbuat jahat tidak berbuat baik”

Setibanya di kota raja hakim Bao pun menghadap baginda raja untuk melaporkan hasil perjalanan dinas dan semua peristiwa yang telah dilihat dan di dengarnya,tetapi tentenag cerita tulisan nya malah tidak di cereitakan.

Raja kemudian mengundang pao ke teras istana untuk membicarakan masalah pribadi.Ternyata beberapa hari lalu baginda raja telah dikarunia seorang putra yang sepanjang hari terus menangis,maka ia khusus mengundang Pao untuk melihatnya.
terlihat bahwa kulit bayi tersebut terdapat tulisan 6 aksara huruf”mana boleh berbuat jahat tidak berbuat baik”
sekejap Pao tersentak kaget dan mengulurkan tangan untuk memegang lengan bayi itu,dalam sekejap tulisan itu lenyap tak berbekas.

paduka raja yang melihat kejadian itu terkejut ia takut kalau rejeki nya akan menjadi lenyap,baginda raja mencela tindakan pao lalu pao bersujud dan berkata’hamba berdosa dan pantas mati” lalu bao menceritakan cerita tentang tulisan itu.
Baginda juga merasa maslah itu janggal hingga memerintahkan Pao menggunakan bantal mustika yin dan yang untuk menyelidiki masalah tersebut dengan tuntas sampai ke neraka.Bantal sakti yin dan yang ini adalah bantal sakti yang barang siapa yang tidur dengan bantal ini akan mendapatkan mimpi dan wangsit

Demikianlah hakim Bao dengan menggunakan bantal yin dan yang melakukan perjalanan ke alam baka.Ternyata anak cacat tersebut pada masa kehidupan sebelumnya sering berbuat jahat dan karma buruburuknya sangat besar.Untuk melunasi karma buruknya di kehidupan yang baru diperlukan 3 masa kehidupan.

Anak tersebut telah melunasi karma buruknya dan reinkarnasi sebagai putera mahkota.semua itu dikarenakan pada masa kehidupan nya ia berbuat banyak kebaikan dan mendapat banyak berkah.

Pesan moral dongeng tersebut adalah jika karena anda sedang mengalami nasib buruk bertubi tubi jangan lah selalu menyalahkan tuhan tidak adil,Mungkin semua itu dikarenakan sedang menjalani karma dari perbuatan buruk dalam kehidupan lalu

Published